Buku buku dan buku

(benahin kerah baju, nglemesin otot leher sambil geleng sana geleng sini, menatap lepi dan siap mengetik..)

...

Buku buku dan buku. Teringat kembali saat semester-semester awal yang heboh banget kalo ada acara pameran buku atau book fair. Saat itu emang lagi semangat-semangatnya berburu buku. Buku apapun yang sekiranya menarik, sikat!! padahal waktu SMA gak kepikiran sama sekali akan mengoleksi yang namanya buku. Membacanya saja malesnya minta ampun. aku mulai menyukai buku saat SMA kelas 3. Saat itu aku dipinjemi sebuah novel sama temenku, judulnya Ayat-ayat Cinta. Yang kemarin sempet di filmkan dilayar lebar itu. Ngebaca ceritanya yang subhanallah, aku jadi tertarik dengan novel-novel islami. Mulai saat itulah, mode pembaca novel mulai ON. Setiap ada fulus lebih, tak sisihkan buat nggasak novel terbaru. Karena sejak kemunculan si ayat itu, banyak novel-novel islami terbaru yang keluar yang mencoba menyainginya.

Kemarin siang, aku dapet sms dari nomer asing. Katanya ada pameran buku YUSUF AGENCY di perpustakaan kota Malang. Obral buku lima ribuan dan bagi-bagi buku 1 truk. Wuaaaaaaaaaaahhh... gimana gak terprofokasi. Sorenya, langsung kutancap pedal sepeda pinjamanku menuju target utama : PERPUSTAKAAN KOTA. Kulihat spanduknya, ternyata masih sampai tanggal 2 September 2010. Seperti biasa, YUSUF AGENCY menggelar buku-bukunya menjadi 3 bagian. Cz ada tiga harga berbeda di sana. Rp. 5000, Rp. 10000 dan Rp. 20000-an. Kulihat yang paling banyak pemburunya ada dibagian lima ribuan. hehehe.. ternyata masih banyak juga yang mau ubarang murah. (siapa sih yang gak mau). Apalagi ini kan buku. Terbitan lama atau nggak, gak jadi masalah buatku. yang penting ilmunya bisa ku embat.

walhasil, in the end, setelah muter muter, ngacak-ngacak setiap sudut rak, memporak porandakan setiap tatanan yang ada, aku cuma berhasil dapet 3 buku. hufh.... soalnya lagi gak mood. Dapat majalah CHIP satu en 2 buah komik. total 20rb. Di kos soalnya banyak juga buku-buku hasil buruan tahun kemarin yang belum sempat tersentuh dan terbaca olehku. Malah temenku yang banyak ngatamin buku-bukuku. Jadi ya, untuk saat ini, libur dulu nyari bukunya. di khatamin dulu semua yang ada trus di amalkan. kalo udah, ya berburu lagi...^^

o iya, uda berapa bulan ya sejak kompetisi blog ini di mulai. Kalo gak salah sejak Maret. berarti uda 6 bulan donk..???? ehmmmm.. trus, kapan ya kira-kira pengumuman pemenangnya? soalnya katanya selama 6 bulan itu, blognya dipantau terus ya???
hufh.... semoga bisa menang. Ya Rabb, bantu aku menjadi pemenangnya ya..
Kau tahu, mimpiku adalah bisa beliin komputer buat adekku di rumah. Soalnya dia kesulitan banget kalo mau ngetik atau ngeprint. Teman-temannya uda banyak yang punya laptop malah. Sabar ya dek. Mas sedang berjuang di sini. semoga mimpimu bisa terwujud lewat IM3 yang mungkin bakal baik hati mewujudkan mimpimu. Berdoalah. Allah pasti mendengar dan mengabulkan doamu. Apalagi ni bulan puasa. Banyak peluang untuk dikabulkan. Bismillah. Semangat kuliah ya dek. semester awal mungkin akan sangat melelahkan. tapi tak apa, semua pasti akan berjalan dengan lancar.
Miss you dek...

Read Users' Comments (0)

Ramadhan kedua di Ibnu sina

Ehmmm…
Alhamdulillah. Puasa sudah masuk hari ke tiga belas. Agaknya perlu sedikit evaluasi nih. Uda berapa juz yang tak baca. Jama’ahnya banyak yang bolong gak ya? Hufh. Minggu-minggu ini, aku emang jarang mosting sesuatu. Entahlah. Juli kemarin aja aku Cuma mosting seupil cerita gak jelas. Itupun juga gak nyangka kalo akan dipostingkan. Hari ke tiga belas puasa, terasa begitu cepat berlalu. Banyak hal yang ingin kuceritakan selama awal-awal Ramadhan ini, tapi selalu saja kepending dan kepending. Aku masih tetap stay di masjid seperti tahun kemarin. Dengan aktivitas yang sama, nyiapin takjil buat para jamaah sekitar atau musafir yang sempat singgah untuk berbuka. Takjil, kudapat dari sumbangan ibu-ibu kompleks sekitar masjid. Setiap sore aku standby di depan telfon kantor masjid, waiting for ibu-ibu yang calling buat suruh ngambil takjilnya. Kadang juga ada yang diantar langsung ke mesjid tanpa minta remasnya buat ngambil. Jadi gak dapet jatah pahala deh. Hehe. Untuk minumannya, kita masakin teh tiap hari. Dengan panci super besar yang biasa dibuat tempat kuah bakso.

Gak nyangka, ngliat tahun kemarin yang setiap paginya bisa sahur dengan bermacam-macam lauk, sekarang aku memecahkan rekor dengan hanya sahur air putih dan makanan seadanya. Makanan seadanya itu ya emang seadanya. Kadang sisa takjil yang emang tak termakan semalam, berupa roti atau gorengan. Ehmmm… ternyata masih bisa lanjut sampe sekarang. Tapi ya gitu, perut mulai berulah sekitar pukul 8 pagi. Kucoba untuk tak menghiraukan teriakannya yang memilukan. Yang penting niat udah mantap kalo aku pasti bisa melewatinya. Banyak berkah juga yang kudapat. Sampai saat ini, aku hanya mengeluarkan duit buat makan cuma dua puluh ribu saja. Dengan begini, aku lebih bisa banyak bersedekah. Karena rugi kalo gak sampe bersedekah. Bulan Ramadhan adalah bulan emas. Bulan yang paling utama buat beramal. Pahalanya berlipat-lipat. Lawong sholat sunnah aja pahalanya jadi sama seperti shalat wajib. Tidur aja berpahala apalagi aktivitas kebaikan. Seperti tilawah, sedekah, membantu orang, tersenyum, dan sejenisnya. Wuaaaahhh… gak bisa bayangin pahalanya seberapa. Yang penting keikhlasan harus tetap terselip di setiap amalan-amalan yang dilakukan. Berharap kalo apa yang telah kita lakukan di ridhoi oleh Allah SWT. Just it. Maka, kemudahan-kemudahan, pertolongan-pertolongan Allah pun gak bakal macet alias mengalir teruuuuuuusss… Alhamdulillah. Subhanallah. Allahu akbar. Tuhanku emank keren abis. Satu-satunya en gak ada duanya di semesta alam. Luph You ya Rabb…

Read Users' Comments (0)

Menjemput Impian nomor 5

Rabu, Tanggal 14 Juli 2010

Jam 08.00 pagi, si Heru uda standby di depan kosan menjemputku. Hari ini aku akan berangakat ke Surabaya menjemput salah satu mimpiku. Ya. Mimpi membeli kamera DSLR sendiri. Sudah lama aku menginginkannya. Mungkin 3 tahun yang lalu. Berangkat dari Malang dengan naik motor, kita berdua melaju kencang sekuat motor berlari. Setelah dua jam setengah bertarung dengan terik dan asap kendaraan yang pengap, kami tiba di Surabaya. Sebelum to the point(beli Kamera) aku di ajak Heru nemunin dosennya, pak Andreas, yang saat itu sedang ada pelatihan di UNESA. Mau minta tanda tangan buat proposal kewirausahaannya yang akan di ajukan ke UM, kampus kita. Kita sempet muter-muter gak jelas karena gak yahu tempatnya. Setelah tanya ngalor ngidul, akhirnya kami temukan tempatnya. Sayangnya Pak Andreas baru bisa keluar pas jam istirahat. Dan itu nanti jam 1. Kulihat sekarang masih jam 10.30.

“ke Mana dulu ni khi. Pak Andreas belum bisa keluar nih.” tanya Heru padaku
“Terserah wes” jawabku singkat. Padahal pengen segera ke toko kameranya...
“ ya uda, kita cari mesin cutting stiker dulu aja ya”
“oke”

Heru memang berencana mau membeli cutting stiker untuk Proposalnya tadi. Dia pengen buat cutting stiker dengan tema pendidikan. Hehmm.. boleh juga. Kita langsung cabut ke kawasan Raden saleh, yang katanya tempatnya penjual segala mesin. Tapi sayang, setelah muter-muter nyatroni setiap toko yang ada, kita sukses gak nemuin tuh mesin. Hufh... panasnya matahari membuat badanku garing mirip ikan asin. Kita pun menyerah. Dan langsung ke tujuan utama, Toko Kamera. Entah tokonya di daerah mana aku tak tahu. soalnya aku jarang ke Surabaya. Apalagi sampe naik motor trus menelusuri setiap jalan yang ada. Karena aku mendapati bahwa jalan di Surabaya ternyata nyebelin pol. Banyak jalan satu arah yang jika kita mau ke arah satunya tuh harus muter jauuuuuhh banget. Hufh..ampun deh.

Beberapa menit kemudian kita nyampe di sebuah toko di pinggir jalan. Kelihatannya cukup bagus. Banyak gambar kamera terpajang di depan. Sepertinya ini toko resminya. Tanpa basa basi, kita langsung masuk. Dingin, ada AC yang terpasang di sana. Ehmm.. akhirnya tubuhku terselamatkan dari kobaran panas di luar yang tanpa ampun menyengat kulitku. Kulihat berbagai macam kamera terpajang di rak di setiap sisi ruangan. Mulai dari yang biasa sampai yang wuah luar biasanya. Penjualnya banyak yang keturunan chinese. Ada beberapa pelanggan yang juga tengah melihat-lihat kamera. Setiap sudut, yang ada hanya all about kamera. Segala aksesorisnya lengkap ada di sini.
“mau cari apa mas” salah satu pegawai cewek mencoba bertanya pada kita

“Canon mbak. 500D.” Heru menyahut, mencoba akrab dengannya

Mbak pegawai itupun beranjak, menunjukkan tempat kamera-kamera High end itu terkumpul dan berjajar menjadi satu. Kita pun mengikutinya.

“sekarang kena berapa mbak” Heru mulai bertanya harga

“ehmmm....Canon 500D.....sekarang kena enam satu sembilan puluh” sambil membuka-buka daftar harga kamera terbaru, “itu sudah dapet bonus tripod dan memory 8 Giga”

“lho, bonusnya bukan baterai cik? Kemarin saya tanya ke sini, bonusnya baterai dan Screen protector” kata Heru sedikit heran.

Lalu ada pegawai lain yang menyahut, “Mas yang kemarin tanya itu ya? Yang nyatetkan info buat temennya? Di bawa gak catetannya?”, katanya sambil tersenyum. “Kemarin memang bonusnya itu. tapi sekarang ada perubahan lagi dari pusatnya. Di ganti tripod dan memory 8 Giga. Lumayan kan”. Dia tersenyum dan sepertinya hafal dengan Heru

“gak ditambah screen protector cik? Tambah ya?” Heru mencoba memulai rayuannya ke wanita yang ngendon di meja kasir. “kan uda langganan. Dulu kameraku juga beli di sini kan. Itu aja gak dapet apa-apa cik. Masak beli lagi gak dapet bonus lagi” sambil senyam senyum menggeliat kayak kucing kepanasan.

“ya gak bisa toh. Itu uda dari sananya. Lagian murah kan screennya tuh”, sedikit tersenyum sambil menghitung uang dengan kalkulator tanpa menatap si heru.

“ayolah cik ya.. tambah ya” Heru belum menyerah

“ya ntar aja, ditotal, trus tak kasih potongan.” Melirik sedikit dan kembali dengan aktifitasnya

“gimana khi..” Heru melempar keputusan padaku

“ehmmm.. ane adanya enam juta dua ratus lebih sedikit. Ya uda gak papa” jawabku pasrah.

“nambah screen ya. Pake uangku dulu aja. Filternya juga belum.”

Tuing..tuing.. tanda tanya bemunculan di atas kepalaku. “Filter buat apaan khi?”tanyaku.

“ya buat nglindungi lensanya. Biar gak tergores.”jawabnya

“okelah. Tapi ente ada bener ta duitnya?” aku mencoba meyakinkan.

“ada kok. Tambah tasnya juga gak?”

Hadeehh... yang tadi aja belom tahu harganya berapa nih dah ditawarin tasnya sekalian. “ emang berapaan tasnya?”

“cik, kalo yang tas low end tuh berapa?” Heru tanya lagi

“Kalo yang itu, dua ratus lima puluh”

Glek. Air ludahku hampir tak bisa kutelan. Busyet,mantap jayaaaa...

“kalo yang biasa?” Heru mencoba mengerti keadaan kantongnya yang emang gak bisa pinjemin nyampe segitu.

“kalo yang biasa, seratus”

“gimana khi, yang biasa aja ya”tanya heru padaku yang manyun dari tadi

“oh, ya..ya.. terserah wes. ente kan yang minjemin duitnya. Ya kalo cukup ya tak apa. Monggo.” Sambil ngusap kringet yang mulai keluar. Padahal AC uda berhasil mendinginkan tubuhku.


ini Heru. kufoto dengan kamera yang mau tak beli. nyobain rasanya moto pake barang mahal..hehehehe.

Setelah semua lengkap, harganya udah ditotal, enam juta empat ratus lima belas ribu rupiah. Ehmm... lumayan. Nguras duit juga. Seluruh duitku tak keluarin dari setiap sudut kantong kiri kananku. Dari dalam tas. Sampe bersih tak bersisa. Kuberikan ke kasir dan sisanya kuserahkan ke Heru. Dan ternyata Cuma dipotong lima belas ribunya, jadi bulat 6,4. Ya weslah. Barang uda di pack, dengan perlengkapan dan tetek bengeknya, kita pun cabut menuju UNESA lagi. Karena kulihat sudah jam 1 karena tadi kita uda janjian dengan pak Andreas jam segitu. Hufh.... akhirnya, aku berhasil menggenggam 500D. Dan berhasil menjadi teman baru lepi dan printerku. Semoga amanah ini bisa kugunakan dengan sebaik-baiknya. Bismillah.

Read Users' Comments (0)

surat seorang photoshoper


Dear,

Saat itu kau tengah berdiri di bawah pohon akasia di depan rumahku. Saat itulah aku melihat sebuah senyuman terindah dalam hariku. Ingin kubuat layer baru dan ku hiasi dengan senyum itu. Tapi aku bingung, bagaimana aku bisa menyeleksi setiap bagiannya yang begitu sempurna, lasso toolku tak mampu mengikuti setiap garis yang terbentuk di tepiannya. Bahkan magic wand tak bisa untuk menguasai seluruhnya.

Akhirnya kubuat new layer. Dengan brush dan paint bucket, ku tuliskan isi hatiku padamu. Dengan warna-warna yang cerah, aku memenuhinya dengan shape cinta. Tanpa harus mengeblurnya karena ku ingin kau tahu bahwa rasa ini akan terlihat jelas dengan sedikit Brightness and contrast yang akan kutambahkan. Bahkan smart sharpen akan mempertajam resolusi cintaku agar kau tahu bahwa pixel-pixelnya begitu banyak tersusun membentuk sebuah gambar indah dan cantik secantik wajahmu.

Aku tahu jika setiap manusia tak ada yang sempurna, tapi aku akan berusaha menghapusnya dengan magic eraser agar setiap keburukan yang ada bisa ter-delete. Aku akan mencoba membersihkan setiap sisanya melalui healing brush, sehingga coretan-coretan yang sempat mengganggu hidupmu bisa tersamarkan. Jika perlu aku akan menclone stamp seluruh kebaikan untuk di replace dalam hidupmu. Kuharap kau akan segera tahu bahwa aku di sini tengah menunggu untuk di select all dan di drag menuju hatimu. Meskipun banyak history masa lalu yang mungkin masih tercecer tak ter group dalam folder hidupmu, aku akan terus menunggu. Entah kapan kau akan tersadar, tapi aku akan terus meng expand sedikit demi sedikit untuk masuk dalam setiap outline cinta yang telah terseleksi. Semoga rasa ini akan terus bersinar cerah, karena jika redup aku akan me-replace colournya dengan warna-warna yang lebih cerah dan indah...

Salam,
Syf_Talkie-1 @ 100% (RGB/8)

Read Users' Comments (0)

Alhamdulillaaaaaaahhh......

setelah kupikir-pikir, membaca-baca ulang setiap postingan dan tulisan-tulisanku, aku agaknya pingin ganti suasana. Belajar jadi diri sendiri dengan apa yang ada. Soalnya kulihat, setiap tulisanku banyak yang terlihat terlalu lebay dengan melebih-lebihkan sesuatu yang memang menjadi inspirasi buatku. sepertinya mulai saat ini, kata "gue" tak ganti dengan "aku". Lebih nyaman buatku, tapi tak tahu nyaman apa gak buatmu...hehehe.

Lama gak sempet mosting sesuatu. Hampir sebulan ini, aku full deadline. Mulai dari pesenan poster sampai deadline minimagz. Jadi ya lebih sering melototin si lepi sambil kebingungan keabisan ide. Kalo uda gitu, aku langsung lari ke Gramedia buat ngrefresh otak yang hampir kayak es kopyor. Kemarin aku mampir lagi ke Gramedia, tapi bukan buat pelarian. Aku sengaja dateng emang mo liat apa ada buku baru. Walaupun kulihat kantong kanan kiri depan belakangku terlihat mengenaskan tak berisi, setidaknya bisa tahu informasi buku baru, biar bisa masuk daftar belanjaanku ntar. Setelah keliling-keliling mengitari setiap sudut yang ada, hingga kolong-kolong pun terlibas tanpa sisa, aku menemukan dua buku yang cukup menarik dan berhasil memaksaku memeras isi kantongku hingga ke celah-celah jahitannya. Padahal itu duit terakhirku buat makan dan bayar Utang. oooh, tidaakk. hufh... tapi apa daya, dengan segenap jiwa dan raga, kurelakan duit itu masuk ke kasir buat nebus kedua buku itu. Aku langsung cabut dari sana, takut berubah pikiran.

Malamnya ternyata aku masih bisa makan dengan bantuan duit dari temen kosku yang baik hati (kalo ada maunya). Walaupun agak menyesal dikit, tapi aku gak menyesal. (lho maksudmu..??). Aku merasa dengan membeli buku itu, aku telah berinvestasi dengannya. Dengan memiliki buku itu, aku bisa punya banyak refrensi yang akhirnya akan monjrot sebuah karya dariku. Dan harapannya hal itu bisa menebus semuanya yang sudah tak korbanin. amin. tapi sampe saat ini belum juga ada tuh tanda-tanda aku mau melahirkan..karya.

Dan kejadian itupun terjadi. Tapi bukan masalah melahirkan ato tidak. pas beli buku kemarin, aku sempet berpikir kalo duit yang tak keluarin ini, bakal dapet ganti. Soalnya waktu itu, aku ada rencana mau kirim karya ke Jawa Pos. Jadi dengan pedenya, aku meyakinkan diri bakalan dimuat n get the fee. kan lumayan bisa gantiin duitku yang telah melayang. Nah, paginya aku pergi ke kampus mau nyatroni dosen, buat minta tanda-tangannya. Ternyata orangnya gak ada. Duh, sial. Waktu nongkrong di depan gedung fakultasku, tiba-tiba ada sms dari adiknya temenku yang dari Jombang, Aang namanya.

"mas, pean di mana? penting..!!"

"aku di kampus.ada apa toh?" balasku singkat juga

"westalah. ono perlu. posisine nek endi?"

"Gedungku.."

Selang beberapa lama, dia dateng dengan mbonceng temennya naek motor. Dia turun dan menghampiriku,

“Assalamualaikum mas” dia menjabat tanganku, “gak pulang ke Jombang ta?” tanyanya.

“nggak Ang. Belom bisa pulang. Lagi banyak kerjaan neh. Ada perlu apa emange, kok oake acara penting segala?” aku langsung to the point.
“ini, sepedaku yang di rumah pean pake ae. Gak papa.”

“sepada ontelmu? lha emang gak kamu pake ta?”

2 minggu kemarin sepeda pancalku raib disikat maling tak berperasaan. Padahal waktu itu, keadaan sepedaku lagi parah banget. Rusak pol. Hampir seluruh bagian-bagiannya minta di upgrade. Bannya pun bocor semua. Dan tuh maling masih juga tega nggondol. Dasar maling sarap. Kebangeten..!!

“enggak. Daripada nganggur di rumah. Pean pake aja”

“nggak usa wes... aku...” belum sempat aku selesai ngomong dia motong sambil megang tanganku,

“dan ini ada titipan dari mama buat sampean..” dia menyelipkan sesuatu ditanganku. Dan.. Masya Allah, ini duit. Kulihat ada 50ribu-an lebih dari 1 disangkutkan di tanganku. Apa maksudnya ini. Mau tak balikin, ternyata dia udah enyah dari hadapanku secepat kucing dikejar anjing. Melesat dengan motornya meninggalkanku yang manyun dan mangap kebingungan.

“woi... ang. Maksudmu opo iki...!!” padahal sebenere sueneng banget dapet rejeki nomplok..hahaha. tapi ya masih punya sungkan dikitlah. Masih ada perasaan gak enak.
Beberapa saat kemudian, dia sms,

“itu buat sampean mas. Kan aku uda ngrepotin sampean sejak sebulan ini di Malang. Ga papa wes. Trima aja. Lumayan kan buat dugem di Hugos cafe. Hahahah”

Dasar cah edan. Semprul. Aku kan gak enak sama ortunya. Ceritanya tuh, sebulan yang lalu, dia ikut bimbingan tes di Brawijaya. Semacam les gitu buat persiapan ujian masuk Perguruan tinggi negeri. Nah, dia minta dicarikan kos-kosan buat nginep selama sebulan itu. timbang nyari-nyari, kusuruh aja dia nempatin kosku yang emang jarang tak pake. Soalnya tinggalku nomaden. Ya wes, saat itu dia dianter sama ortunya dan minta izin sekalian sama bu kos. Dan deal. Dia sah jadi tinggal di situ. Sepedaku (waktu masih belum di embat) juga sempet tak pinjamkan ke dia. Soalnya jaraknya ke tempat les cukup jauh juga. Ya mungkin karena itu sih, dia ngasih aku duit segini banyaknya. Mau gak mau (padahal mau) ya tak trima aja. Aku pun mulai berpikir, inikah balasan atas harapanku kemaren? Padahal aku belum berdoa untuk itu. tapi Allah uda ngabulin. Duit buat beli buku pun tegantikan, bahkan 3x lipatnya. Subhanallah, walhamdulillah. Terima kasih ya Rabb. Kau emang Tuhanku yang keren abis. Buaik banget sama hambaNya. Hari itu, utangku bisa terlunasi, bisa makan enak en nraktir temen2, dan nambah deposit buat celenganku. Alhamdulillaaahhh.....

Read Users' Comments (0)


foto pas blogging competition at MOG Malang

Assalamualaikum.
ehmm, gak nyangka uda lama waktu telah run away. Ninggalin gue yang masih aja ngendon di sini tanpa hasil. Hufh.. Katanya kemarin mau berubah. Berusaha lebih baik dari yang kemarin. Karena begitu kata Rasulullah, Orang yang hari ini bisa lebih baik dari hari kemarin mereka adalah orang-orang yang beruntung. Duh, betapa tak beruntungnya gue. Gak jadi lebih baik, tapi malah lebih error. Ayolah. Mana usaha loe Syf. Pengorbanan loe. You need it to change yourself and than all people around you or maybe you want to change the world..??? hahahaha jangan terlalu tinggi dulu. oke.
Minggu-minggu ini, gue emang banyak errornya. mulai dari sering bolos kuliah, belanja yang gak butuh-butuh amat sampe males-malesan tingkat expert. Mau jadi apa gue kalo gini. Tapi ada sedikit usaha kok yang gue lakukan buat ngerem semuanya sebelum bener-bener jadi Habit dalam hidup gue. Gue kemaren maksa buat beli bola basket. Harganya lumayan nguras kantong celana gue.. RP. 150.000. Duit segitu uda banyak ding bagi anak kos macam gue. Akhirnya tiap pagi gue bisa loncat-loncat sama tuh bola di depan kos yang emang ada lapangan basketnya. (Punyaknya sekolahan SMA). walaupun badan gue gak tinggi-tingii amat, tapi gue cukup suka maen ginian. Tadi siang, gue dapet kabar baek juga. Komik yang buat skripsi udah jadi. ehmmm... pengen segera nerbitin jadinya. Kemarin gue sempet pulang ke Jombang. Ponakan gue yang cewek lamaran. alhamdulillah yang ngelamar seorang cowok. Ya gue doain bisa segera dihalalkan aja. Biar bisa sempurna agamanya and segera punya momongan. Biar nanti aku bisa jadi OM. hahahaha...

Read Users' Comments (0)

malam mengejutkan di Villa Hidayatullah..

Ini postingan lama dari blog lama gue. Daripada ngendon gak jelas di sana, mending tak share sekalian di blog baru gue ini. walopun tetep aja gak jelas...
5-6 Desember 2009..
FLP Ranting UM, ngadain Writing Camp ke-3 di Villa Hidayatullah Batu dan kabar gembiranya, gue adalah salah satu PESERTANYA.....
...
...
Oke. Walopun gak ada yang terkejut n kagum, tapi g papa. Gue mo ceritain serunya gila-gilaan di sana...
Hari Sabtu pagi kita berangkat pake mobil Pribadi (Sementara). Ada 3 mobil yang ngangkut segerombol manusia yang haus Ilmu tulis menulis. Sampe di sana gue terkagum-kagum en sedikit ga percaya (sebenernya sih biasa aja), villanya bagus banget. Luas, Asri, sejuk, nyaman, bersih en mantap pokoknya. Kamarnya juga ukuran super, alias luas banget kayak lapangan futsal. acara pembukaan, kita dapet tugas buat nglanjutin ending sebuah cerpen. Sebuah pancingan buat kita-kita agar jiwa kepenulisan kita sdikit melek. Hasil tulisan gue sih tetep lumayan...(Ancurnya). Tapi, gue tak bersedih dan tak cemberut kayak marmut yang udah ga imut. disitu gue jadi tau dimana letak kesalahan gue. Hmmm..nyadar deh akhirnya. Jam 11.30 sholat jamaah di Mesjid. Di sana, suasana ibadahnya mantep juga coy. Tiap mau masuk waktu sholat, pasti ada orang yang tereak-tereak lewat pengeras suara mesjid, "DZUHUR KURANG 5 MENIT LAGI". Jadinya kita-kita bisa prepare dulu kalo mo Sholat. Acara berikutnya pengenalan FLP by Bapak Karkono. Ni orang Pembinanya FLP Ranting UM en sekaligus merangkap sebagai dosen Bahasa Indonesia di UM juga. Tapi gue belum pernah di hajar sama beliau.. hehehe agak sorean dikit kita dikumpulin di pendopo buat sharing masalah apa yaa... gue lupa. Soalnya pas Pak Karkono cuap-cuap, gue.....
hehehe..asyik ngisi diary...(Diary?, perasaan loe g pernah deh nulis-nulis diary kayak gitu...??) Iya-iya. Oke. Gue jelasin dulu.. sebelum gue berangkat ke sana tuh, gue dapet tugas buat bikin diary gitu. Minimal 10 lembar dan diary itu di isi waktu ada di sana. Terserah mo ngisi apaan...uda yaa. Kita kembali ke jalan yang benar. Malemnya...... SANGAT LUAR BIASA>>!!!! di awali dengan penyumetan kembang api yang indah, DAR...DER...DOR..!! (Kembang Apinya FFI. soale waktu itu Batu dapet kesempatan jadi Nyonya Rumah..)

antara mimpi dan berkhayal..

antara merem dan melek..

Antara sadar dan semaput..

Seseorang yang biasa gue liat nangkring di cover-cover buku koleksi gue, tiba-tiba datang ke Villa. Seseorang yang...aahh..(semaput sebentar) ya.. seorang penulis yang hebat, seorang muslimah yang baik, sekaligus seorang figur Ibu yang luar biasa menyempatkan nongol dalam acara kecil FLP. Gue biasa baca namanya di Cover bukunya pada bagian bawah.."ASMA NADIA"
Mulut gue diam tak bicara. Hanya senyum paling manis sedunia yang gue lemparin sama mbak Asma. Gak tau kenapa. Tapi beneran, gue masih gak percaya. Masalahnya, Mbak Asma dengan jadwal sepadat itu, bisa-bisanya nyempetin mampir ke situ. Bahkan katanya malam itu beliau diundang makan malam bersama Bupati Malang, tapi beliau lebih memilih mengahadiri forum kecil FLP ini yang bahkan tak ada undangan untuknya. Ehmmm... Beruntung banget kita. tapi sangat ga papa. Itu adalah malam paling membahagiakan di antara malam-malam yang lalu dan kesempatan buat ambil seulas senyumnya pun ga boleh dilewatkan. Wajib bin harus di Foto bareng sama kita2. Ternyata mbak Asma juga suka Fotografi. Kameranya maaaaakkk... amboy nian. Macam mana awak bisa punya DSLR macam tu.. “CANON EOS 500D” dan beruntungnya diri gue, soalnya berkesempatam buat foto bareng plus moto (motret) pake kameranya... aaaaaaaaaarrrrrgghh. Gue seneng (Mode lebay : on) ini fotonya..



lumayan. buat kenang-kenangan. Oke, mungkin itu dulu yang dapet gue bagi sama loe semua. Untuk hari berikutnya kita sambung lagi laen kali. Soale ne gue nulisnya langsung di warnet dan parahnya gue g bisa lama-lama lagi. Billingnya uda nunjukin angka yang cukup gede. Takutnya kagak bisa bayar gue ntar. Oke. Sip. Thanks n wassalamualaikum...

Read Users' Comments (0)

Gimana sih biar bisa Fokus


Hufh...banyak hal yang buat gue mulai berpikir, akan seperti apa nantinya. Seperti halnya setiap kemampuan seseorang yang dia kuasai. Tentunya "there is something special" pada tiap pribadi. Kemampuan khusus yang paling mendominasi dalam "soul"nya. Akan tetapi banyak juga yang punya kemampouan "multytalent", lebih dari satu. Nah, gue mulai berpikirnya di sini, apakah mungkin seseorang mampu menguasai seluruh bakat yang ada pada dirinya. Karena gue sering denger banyak pendapat yang bilang kalo kita tuh harus fokus pada salah satu kemampuan kita yang paling dominan. Contohnya, Gue deh.
Banyak hal yang gue suka dan boleh dibilang gue bisa melakukannya. Mulai dari menggambar, mendesain, fotografi, maen gitar n nulis. Semua itu kayake udah menarik perhatian gue. Kalo disuruh milih sih, gue milih semuanya. Pengen bisa nguasai semuanya. Tapi....sulit. Gue harus milih salah satu bakat yang memang bener-bener harus gue dalemin. Coz dengan begitu gue bisa maksimalin potensi yang ada. Kalo gue berusaha nguasain semuanya, ntar jadinya malah gak ada yang terkuasai. Karena semua butuh waktu dan proses. Proses dalam penguasaan suatu hal juga tak secepat yang kita bayangin. Nulis misalnya. Banyak sekali jalan yang harus ditempuh buat bisa jadi seorang penulis handal. Dalam setiap tahapan, seorang calon penulis pasti ketemu sama hambatan-hambatan, mulai dari yang gak mood, males, gak diterima penerbit, terkadang masa penantian membuatnya mulai menyerah dalam perjuangannya menjadi seorang "writer". so, butuh sebuah keseriusan buat nyampe ke tingkatan seorang penulis handal dan itu adalah FOKUS. Yang namanya fokus kan kita tertuju pada satu titik tujuan. Hal-hal lain disekitarnya hanya akan menjadi pendukung pencapaian fokus itu. So, gue mikirnya, kalo gue pengen bisa semuanya, ya gak bakal ada yang bisa gue kuasain. Hanya sekedar BISA dan itu bahaya. Karena sesuatu yang spesial pada diri gue gak teroptimalisasi dengan baik. Bakat yang luar biasa pasti ada dan itu ada pada DIRI kalian. Mulailah memilih salah satu dari sekian banyak bakat yang kalian miliki. Tentukan bahwa bakat itu akan menjadi sesuatu yang akan membuatmu menjadi seseorang yang luar biasa yang mampu menguasainya. Bismillah

Read Users' Comments (1)komentar

Sayembara menulis puisi dan kisah inspiratif


ini desain stikernya yang sempet gue buat kemarin. agak jelek sih, soalnya deadlinenya ndadak banget. Jadine ya gini. ehmm... gue ucapin selamat ya buat para pemenang. semoga karya kalian tidak berhenti di sini. Gue salut sama sang juara pertama. Ternyata dia masih duduk di bangku SMP. wuiihh.. bisa ngalahin mbak-mbak n mas-mas yang SMA serta Mahasiswa.. bagus dek. lanjutkan. Trus kapan ya gue bisa kayak mereka??
Bisa nulis dengan baik dan benar. Bisa menginspirasi semua manusia, hewan dan tumbuhan.. (Lho???). Gue yakin aja wes. suatu saat akan terjadi. peristiwa yang menggegerkan alam semesta...seorang Syf Talkie yang bakal berubah menjadi....
...........

Read Users' Comments (0)

Manusia Luar biasa...

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari Acara Ninja Warrior, di TPI, Sebuah keOptimisan dan keyakinan. Tampak dari seluruh peserta kata-kata “Saya Pasti Bisa”, sebuah kata yang jarang ditemui oleh ummat Muslim di Indonesia.
Kata-kata dan keyakinan bahwa “Saya pasti berhasil”, walaupun pada akhirnya mereka kalah. Namun kekalahan itu adalah kekalahan dari kegagalan, bukan kekalahan akibat mereka tidak bertanding.

Pada zaman dahulu ada pula seorang Ninja, ia adalah seorang Ninja yang bodoh, dan suatu hari ia ingin menantang seseorang Ninja lain yang jauh lebih pandai. Oleh orang-orang lain, ninja bodoh itu ditertawakan karena ia dianggap pasti kalah, namun Ninja Bodoh itu menjawab, “Ada kalanya seseorang harus terus berjuang, dan berani bertarung, walaupun ia tahu bahwa dirinya pasti kalah”.

Saya pernah punya seorang teman, sebut saja A, sebenarnya ia tidaklah terlalu pintar, tidak pernah mendapat urutan 5 besar di kelas, namun ia hampir selalu ikut dalam setiap perlombaan, tidak peduli bagaimanapun hasilnya namun selama ia masih ada waktu, maka ia akan selalu ikut. Hal yang berbeda dengan teman saya satunya lagi, sebut saja B, ia tergolong siswa yang amat berprestasi, namun setiap ada lomba, ia lebih memilih mundur dengan alasan, “Ah paling-paling yang menang nanti si X”

Pada zaman kekhalifahan pernah ada seorang Panglima Perang bernama Jabal Tariq, yang dengan jumlah pasukan cenderung minim, mendarat di sebuah batu karang tepi pantai untuk membebaskan suatu daerah dari kekuasaan seorang Penguasa Zhalim. Setibanya di Pantai, ia memerintahkan untuk membakar semua kapal. Lalu ia berkata pada pasukannya, “Tidak ada lagi jalan ke Belakang, Di Belakang adalah laut, dan di Depan adalah musuh, Jika kalian tetap ingin hidup, tidak ada cara lain selain mengalahkan mereka”, maka pasukan itu pun terus maju, dan akhirnya pasukan itu pun menang. Dan selat itupun sekarang dinamai selat Jibraltar.

Saudaraku seiman, adakalanya kita harus mau menjadi ninja bodoh diatas, dengan semangat peserta ninja warrior. Yang mana kita tahu bahwa kita akan kalah namun kita harus tetap berusaha, berusaha untuk membalik keadaan. Nilai sebuah keOptimisan adalah teramat besar. Apa yang kita pikir, mampu mempengaruhi jalan hidup kita. Bila kita berpikir “Saya pasti Bisa” seperti si A, Insya Allah kemenangan di depan mata, namun apabila kita berpikir gagal, seperti si B, maka sekeras apapun kita dipaksa untuk menang, tetaplah kegagalan di depan mata.

Kita pun juga harus bisa menghadapi kegagalan, namun jadikanlah kegagalan yang kita dapat adalah sebuah kegagalan yang terencana sebelumnya. Bukan kegagalan akibat tidak berusaha. Berusahalah untuk terus melaju ke depan, walaupun harus dengan merangkak Dan setiap kita melangkah ke depan, bakarlah semua jalan yang telah kita lalui sehingga tidak mungkin ada kemungkinan bagi kita untuk mundur ke belakang. Majulah dengan riang dan tersenyum karena esok adalah milik kita.

Teman saya pernah berkata bahwa bila kita terlalu optimis, bila kalah, itu akan terlalu menyakitkan. Tapi tunggu dulu, Islam punya solusinya, Ini bisa dicegah dengan menempatkan 99% optimis dan 1 % resiko kegagalan terencana (bukan 1% pesimis), tetaplah optimis dalam 0,01 detik terakhir usaha kita, dan selepasnya, marilah bertawakkal, apapun yang terjadi, itulah yang terbaik menurut Allah bagi kita. Terimalah apa pun hasilnya setelah kita berusaha dan kita yakin kita Bisa.

Saudaraku, akhirnya marilah kita bersama-sama mengundurkan diri dari manusia biasa, dan mendaftarkan diri menjadi manusia luar biasa.

Read Users' Comments (0)

Daftar Mimpi-mimpiku..

21 hari setelah pelatihan Jurnalistik, Fotografi dan Nge-Blog. Masih dengan tema utama "Meraih Mimpi" bersama IM3. Blog gue ini sedikit-demi sedikitpun mulai terisi dengan beberapa tulisan yang mungkin tak sebagus, serapi dan seindah blog-blog laen. Yang banyak menceritakan dan menyuguhkan sebuah artikel berbobot serta penuh manfaat. Tak seperti blog gue ini, yang terlihat seperti asal-asalan, dengan isi yang gak mutu dan gak penting bahkan. Tapi inilah proses yang gue jalani. Memulai sebuah perubahan dari sesuatu yang kecil dan mungkin banyak diremehkan. Gue gak tahu akan seperti apa nasib gue dengan menyuburkan blog ini. Hanya sebuah mimpi yang mampu menunjukkan apa yang gue inginkan. Karena dengan bermimpi, gue punya harapan, gue punya target yang harus gue capai. Gue bisa menembus kemustahilan yang banyak orang berfikir bahwa itu gak mungkin gue alami dan itulah yang membuat semangat gue terus berkobar. gue pingin membuktikan bahwa gue pasti bisa!. Gue bisa karena ada Allah bersama gue. BersamaNya gak ada yang gak bisa. setinggi apapun mimpi itu..
Gue mulai dengan mendaftar mimpi-mimpi gue pada bulan Maret. Semoga awalan ini mampu mengubah segalanya. berikut daftar-daftar mimpi yang sempet gue tulis:

1. Bisa makan sayur
2. IPK lebih dari 3.4
3. Khatam Al-Quran tiap 3 bln sekali
4. Bikin komik sampe bisa terbit
5. Bisa beli kamera DSLR sendiri
6. Lulus cumloud
7. Punya Binaan
8. Jadi guru yang baik hati
9. Menguasai 4 Software. PS, AI, Cdr & 3D Max
10. Jadi designer
11. Jadi fotografer
12. Punya Mac Book dan Imac
13. Punya usaha percetakan, Digital Printing n sablon
14. Punya distro sendiri
15. Jadi penulis
16. Jadi wartawan
17. Menggaji karyawan minimal 1 juta/bln
18. Punya Rekening pribadi dan tiap bulan selalu nambah
19. Punya website pribadi
20. Pergi ke Al-Azhar
21. Naek haji sekeluarga
22. Ke Jepang!!!
23. Mengislamkan seseorang
24. Bangun rumah sendiri
25. Nikah sebelum umur 30
26. Bisa nyetir mobil
27. Punya anak 4
28. Bangun Masjid dan Ponpes
29. Mati Syahid
30. Menjadi juara dalam kompetisi blog ini...
31. Menjadi orang yang gemar sedekah
31. Bisa terus bermimpi...


...dan masih banyak mimpi-mimpi gue yang belum sempat tertulis. semoga keberkahan selalu menemani dalam usaha gue untuk mencapainya....Bismillah

Read Users' Comments (1)komentar

Sharing…


Ya Allah..
Bila hamba bertemu dengan makhluk itu
Dan hamba Fall in love padanya..
Please, jaga cinta ini agar tetap di jalanMU
Hamba tak ingin karenanya hamba jadi lupa akan diriMU..

Duhai Rabb yang baik..
Alangkah besar nikmat yang Engkau beri padaku
Terutama nikmat cinta yang tertanam dalam diriku
Tapi, aku masih butuh bimbinganMu
Buat ngendaliin nikmat itu
Karena cinta tanpa iman pasti tak aman..
Jadi, karuniakan pada hatiku
Iman yang kuat ya Rabb..

Namun di sisi lain
Banyak hal yang membuat si iman enggan
Untuk beranjak naik..
Salah satunya sih, yaa, makhlukmu
Yang bertebaran dengan sesuatunya
Yang hitam terurai..
Yang mungkin belum “diamankan”
Dengan bentuknya yang “you can see”
Ehmmm.. Astaghfirullah.
Jika saja mereka tahu kalau dirinya begitu berharga..


Oke, hamba tahu kalo itu memang harus di hindari
Tapi kan…
Everywhere n anywhere mereka bersliweran
Tak bisa lepas dari kehidupanku ya Rabb..
Serangan mereka tanpa ampun
Menghujam keras hidupkan syahwat..

Huffh..kalo dipikir-pikir capek juga sih
perhatiin mereka..
Tapi kan hamba tak ada niat buat merhatiin mereka
Kesempatanlah yang menggiring hamba padanya
Astaghfirullah hanya padaMU aku berlindung
Dari kesesatan yang nyata...

Ketika angin menyapa
Mungkin disitu terdapat HidayahMU yang enggan kucari
Hanya rasakan kesejukan hembusannya
Tanpa sadar akan makna dalam setiap geraknya
Embun telah hilang dalam genggaman daun
Awan pun kelam menahan tangis sang hujan


Lihatlah kalbuku..
Dapatkah kau lihat pelangi membelah bumi
Yang ada hanyalah hempasan ombak
Yang setiap saat menggetarkan karang hati insan..
hati yang keras tanpa sentuhan airmata

Mungkin semua ini adalah kehendak hamba
Seburuk-buruk kehendak yang hamba kerjakan
Maka, jadikanlah kehandakMU dan bukan kehendak Hamba
Yang menjadi dalam setiap bagian hidup..
Sampaikan salamku untuk setiap nafas
Yang menjadi rahmat dariMu
Thanks atas cinta yang yang terpatri di Hati ini
Semoga hamba mampu menyatu bersama alam
Mewarnai hidup dengan hijaunya daun
Membasahi kalbu dengan tetesan embun
Dan menari bersama angin..

Udah dulu ya. Nanti hamba mo ngobrol lagi
Masih Banyak permasalahan hamba
Yang ingin hamba sharingkan denganMu
Karena hanya Engkau yang tak pernah bosan
Dengarkan setiap keluh kesah hambamu
Yang lemah ini…B-)




14 November 2008,
Rumput kecil yang belum hijau,
syfArt_

Read Users' Comments (1)komentar

It was rain..

Senin 5 April 2010,
pulang kuliah kira-kira jam 2 siang. abis sholat di masjid kampus, gue langsung cabut pulang. Mendung udah menggelayut mesra menggelapkan sebagian langit yang sempat terlihat cerah. belum sampe keluar dari gerbang kampus, rintik hujan dengan cepat menghantam bumi tanpa kompromi. gue yang tengah "mancal" sepeda mini tercinta, tak kuasa menolak setiap tetesannya yang berhamburan membasahi segala apa yang ada di bawahnya. gue pun terpaksa menghentikan "pancalan" sepeda dan menepi di Pos satpam di dekat gerbang masuk kampus. Kalo saja gue gak bawa laptop, gue terjang aja nih ujan. padahal tinggal 50m lagi nyampe kosan. Tapi kasian kalo gue paksa, lepinya soak kan repot juga ntar. gue liat banyak juga yang lari menyelamatkan diri dari serangan hujan yang tanpa ampun. hufh... semoga segera reda. sambil nungguin reda, gue idupin lepi sambil ngetik ni tulisan. di depan gue ada anak SMP kira2 kelas 2, yang lagi berlindung juga. Dia lagi nungguin Bokapnya yang belom pulang. Bokapnya kerja juga di kampus gue. Yang ngeselin abis tuh, 2 orang cowok gak jelas yang lebih mirip homo dan ada di hadapan gue juga. Setiap ada cewek lewat, pasti mereka "mbacot" tanpa malu dan perasaan berdosa. Gue heran, apa sih enaknya godain cewek sambil tereak-tereak gitu. Selain menghabiskan tenaga n suara, itu juga mampu mrosotin kewibawaan bro. Cewek yang loe tereakin pasti berpikir:

- ni cowok kurang kerjaan banget..(yang digoda mahasiswa)
- ni cowok pasti Jomblo..(yang digoda uda ganti pacar baru)
- Cowok gak tau malu..(yang digoda pas tante-tante)
- Najis...(yang digoda borju abis)
- Astaghfirullah..(yang digoda aktifis Islam)
- Dasar Kampret, kurang ajar, gak tau malu...(nenek-nenek)

kalopun loe dibalas dengan senyuman, mungkin kebetulan dia manusia baik hati yang kasian sama loe. uda deh, gak ada manfaatnya nglakuin itu semua. Menghabiskan waktu dengan sebuah kesia-siaan, ya pasti rugi dong. Masih banyak kerjaan lain kan yang harus diselesein.
Tak lama, mereka telah enyah dari hadapan gue tanpa bekas. entahlah, mo pindah lokasi ato ke mana gue gak peduli. yang penting tak ada lagi yang mengusik keindahan ujan di hadapanngue kali ini. Bokapnya si anak SMP tadi juga uda dateng dengan sebuah motor jadul lengkap dengan jas hujan yang melindungi tubuhnya. ehmm... Ayah dan anak yang akrab, gue suka ngliatnya.
Adzan udah berkumandang dan Alhamdulillah ujan juga uda agak reda, jadi.... hayuukk pulaaang.... Bismillah...

Read Users' Comments (0)

UTS

Kalo uda ketemu sama hari rabu, bawaannya males melulu. jam 7 uda harus bertatap muka sama matakuliah yang bener-bener berhasil membuat gue boring. bayangin aja, 4 jam si dosen hanya cuap-cuap sendiri. Agak mirip dengan khotbah jumat yang para hadirin hanya duduk diam dan dengar tanpa ada komentar apapun. cuma bedanya, ini lebih lama dari khotbah. sumpah!!! sebenere gue juga kasihan sama nih dosen. temen2 gue rata-rata gak ada yang mau perhatiin (termasuk gue hehehe...). Semua sibuk dengan lepinya masing-masing. Ada yang maen game, nonton pilem, sms-an. mahasiswa macam apa ini. Jangan ditiru ya..
setelah 4 jam bertahan dengan sekuat tenaga untuk berakting menjadi pendengar yang baek, gue masuk ke jadwal berikutnya. gue UTS. tapi ternyata pak dosennya kagak dateng. UTS tetep lanjut, tapi tanpa kehadiran si dosen yang memang tidak diharapkan kedatangannya (maaf ya pak..:D)

Suasana UTS yang gak sehat..

Read Users' Comments (0)

Penyakit Kronis dan aneh!!

Gue hari ini lagi muales banget ne mosting something yang gak penting.. (emang biasanya penting?!)
hadirin sekalian, gue di sini sangat membutuhkan doa dari kalian semua. Semangat gue sering turun dari pada naeknya. di naekin juga mrosot terus. duh emang guenya kali yah yang kagak niat... ehmmmm, betul juga. Niat gue harus dirapiin ne. ditata biar pas trus action dech...
o ya, kemaren abis berjuang melawan capek en lelah ngikut pelatihan buat bekal nglakuin kebaekan.
lumayan juga buat nglatih fisik gue yang sering drop ne. gimana coba, kecape'an dikit aja uda tepar gak jelas kayak bangkai marmut dikrubutin semut. emang sich gue punya penyakit yang gak jelas juga. (ini orang ato bukaaan, juga gak jelas). gue kan paling benci en takut sama sesuatu yang hijau en aneh yang manusia sebut-sebut sebagai SAYUR. yup, gue gak doyan makan sayur...?



ma'em pas waktu pelatihan blogging kemaren

apa? protes? (itu kan bergizi, kan penting buat kesehatan, enak lagi) iya.. itu menurut loe. masalahnya lidah gue yang gak mo kompromi nerima tuh sayur buat berguling-guling di atasnya apalagi sampe nelen,, yach..wueek!! cuma satu sayur yang berhasil terseleksi dalam hidup gue, selamat kepada sayur "BAYAM" yang telah menaklukkan mulut en perut gue buat nerima loe. gak tau kenapa juga. teringat popeye yang bisa kuat kalo makan bayem... tapi bukan itu ding alasannya. pokoknya gitu dech. nah, karena keanehan yang gue sandang ne, gue punya penyakit yang gue namain, Ludak (Lumpuh Mendadak). iya. loe gak percaya, gue gak maksa. biasanya terjadi saat gue banyak aktivitas berat, seperti angkat besi, ndorong kontainer, narik kapal terbang.. (bukanlah) ya kayak aktivitas sehari2 gitulah. gue mahasiswa, jadi ya loe tau sendiri aktivitasnya gimana? nah, kalo gue udah kecapean trus lupa kalo gue manusia en butuh makan, muncullah keanehan itu. mulai dari kaki yang nyut-nyut, snut-snut, teng-teng, cekot-cekot...dll.
kalo gak segera di sodok makanan maka akan memberi kesempurnaa pada si Ludak buat nguasain kaki gue, trus gue positif gak bisa walking again. jadi seperti itu.
gak penting ya diceritain...

ok.Terima kasih uda jadi pembaca yang baek en suka menabung. Semoga cepet lulus bagi yang skolah ato kliah, semoga cepet nikah bagi yang kebelet tapi masih belum laku hehehe (Termasuk ne Gue) en Sukses buat Kalian Semua.

Read Users' Comments (0)

Sudahkah kalian menulis hari ini...

Assalamualaikum...

Khaifa Haluk nih. moga tetep sehat en senantiasa ingat pada sang pemberi kesehatan. Ehmm.. hari ini kita bakalan ngobrolin dikit about tulmenul alias Tulis Menulis. suka nulis nggak? suka ya...???!!! harus suka..! soalnya nulis tuh asyik banget. PS3 aja kalah pokoknya. pengen nulis tapi nggak bisa... kata siapa? dari TK loe semua kan uda pada diajarin tuh menulis. ini Budi, ini bapak Budi, ini laptop Budi, Budi Nggak pernah mandi... inget kan pelajaran keluarganya Budi? jadi nggak ada alasan buat NGGAK BISA nulis..!! Tapi kan aku bingung mo nulis apaan? lha gitu aja kok dipikirin. Ya pokoknya yang bisa kamu tulis, tulis aja. Misalnya ne, peristiwa yang loe alami satu jam yang lalu, "Gue tadi abis maen ujan-ujanan. en sekarang gue masuk angin. gue cuma pengen sembuh trus bisa ujan-ujanan lagi..." semuanya deh pokoknya. mulai dari aktivitas sehari-hari ampe sebulan-bulan. terserah. mo nyari alasan apalagi? g punya Pulpen? Kertasnya abis?, kan ada laptop ato komputer, tinggal maenkan kesepuluh jarimu di atas keyboard. Entah yang jadi apaan nantinya, pokoke nulis. o ya, ne gue punya seupil Karya yang nggak bermutu yang nggak wajib dikagumi. namanya juga belajar. jadi ya belum sempurna. selamat Membaca..............^^





Nayla, Amanah Terindahku..

Hari ini angin rindu datang berhembus, menggugurkan daun-daun yang sudah menguning. Titik air di ujung daunnya pun akhirnya terjatuh setelah sekuat tenaga ia bertahan untuk tidak pecah. Tapi ternyata semua ada batasnya. Tak ada yang abadi. Begitu juga dengan rindu ini. Tak akan lama bersembunyi dalam gua hati.
Dunia seperti berputar kembali, menayangkan rekaman saat-saat aku bersamanya. Masa dimana saat aku merasakan sayang dan perhatiannya, yang terus menerus mengalir seolah tak kenal muara. Ciuman hangat di tanganku yang tak pernah lupa ia berikan saat aku akan berangkat bekerja. Keningnya yang lembut selalu ia relakan untuk ku kecup sebagai tanda cintaku padanya. Suara lembutnya saat hati ini dilanda kegundahan. Dengan sepenuh hati kubentangkan dadaku untuk tempatnya bersandar kala sakit menyerang tubuhnya, atau saat ia banyak pikiran terhadap persoalan dunia.

Teringat pada suatu senja, ketika aku akan memulai hidup tanpa ada seseorang yang dekat di sisiku. Hari itu, adalah hari terakhir aku bersama dengannya sebelum kami berpisah. Pesan dan nasehat pun mengalir dengan suaranya yang tetap lembut. Sampai akhirnya detik itu datang juga, saat ku rengkuh tangan lembutnya, kemudian mengecup keningnya dengan penuh rasa cinta, dia membalasnya dengan kecupan di tanganku, seakan tanda bahwa rasa sayangnya melebihi kekhawatirannya meninggalkanku. Dalam ku rasakan deburan cintanya yang kuat dan tulus. Membuat air mata ini ingin segera menumpahkan segala yang dipunya. Tapi itu tak kulakukan di depannya. Aku harus tunjukkan bahwa aku baik-baik saja. Mencoba tegar seperti yang ia harapkan.

“Bang, Kalo seandainya dititipkan pada abang sebuah amanah yang benar-benar harus dijaga, apa yang abang lakukan?” tanyanya suatu ketika.

“Pastinya akan abang jaga sebaik mungkin. Melindungi dan merawatnya semampu abang”, Jawabku.

“tapi, jika abang terlalu mencintai amanah itu, apakah abang rela untuk mengembalikannya jika sang pemilik berkehendak untuk mengambilnya?”.

“Insya Allah abang berusaha tak akan berlebihan untuk memberikan sebuah cinta pada sesuatu yang hanya sementara Nay. Karena yang abang inginkan adalah cinta yang terus tumbuh dan mengalir tiada henti berikan kesegaran dalam setiap dahaga. Karena cinta adalah untaian permata yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara hingga mampu menebar pesona jiwa dalam sebuah keindahan. Dan hanya Mahabbah Fillah, sebaik-baik cinta. Cinta terdepan yang harus kita miliki dalam penghambaan pada-Nya.”

“Semoga cinta ini selalu dalam RidhoNya ya bang. Mudah-mudahan abang tak akan lelah dalam membimbing Nay untuk senantiasa tegar hadapi setiap jengkal kehidupan. Ajari Nay untuk jadi seorang istri yang baik. Yang bisa membahagiakan abang di dunia dan akhirat”, Nay memelukku dengan linangan airmata yang jatuh basahi dadaku.

Nay. Sampai saat ini aku belum bisa melupakannya. Sudah 6 bulan sejak kepergiannya, aku masih saja terbayang akan dirinya. Enam bulan yang lalu aku menikahinya, dengan mahar sebuah Al-Quran yang kini telah tinggal di rak buku diruang tamu. Nay sering membacanya. Setiap kali aku rindu padanya, kuraih Al-Quran bersampul kuning keemasan itu dan membacanya.

Pernah suatu ketika, saat aku baru pulang kerja, Nay telah berdiri di ambang pintu dengan senyuman terindah yang selalu kurindukan setiap detiknya. Ada apa ini? pikirku. Tidak biasanya dia menantiku pulang kerja seperti ini. Menanti juga biasanya di dalam. Atau mungkin hanya perasaanku saja?.

“Assalamualaikum..”

“wa’alaikumsalam”, jawabnya seraya mencium tanganku.

“ada apa nih?, Kok tumben menanti pangerannya di luar. Biasanya sang putri hanya menunggu di dalam istana dengan tatapan rindu akan kedatangannya”, candaku. Nay hanya tersenyum dan tersenyum menatapku ditambah cubitan kecil di lenganku.

“ih..GR ya abang nih. Memangnya kenapa kalau sang putri menunggu pangerannya diluar?” sahutnya tak mau kalah.

“Kalau ada sang naga yang lewat gimana coba?” kejarku

“udah-udah. Untung sang putri tahu kalo pangerannya sedang capek, jadi sekarang pangerannya mandi dulu biar nggak bau, setelah itu sholat, terus makan malam deh”. Nay menatapku, meraih tasku dan membawanya ke dalam kamar.

Kulihat di meja makan telah dihidangkan makanan kesukaanku, dan agaknya di dalam kamar juga tampak sedikit beda dengan sprei yang telah diganti serta korden yang terpasang rapi. Seluruh bagian rumah terlihat bersih. Setelah selesai mandi dan sholat maghrib aku langsung melesat kemeja makan. Nay telah menungguku disana.

”Kok senyum aja sih dari tadi?”, ku coba menegurnya. Nay hanya bisa tertawa kecil. ”Nggak pa pa. Pingin sedekah aja. ehmmm...”

Dari seberang meja makan kupandangi istriku itu. Jilbab telah menutupi dirinya. Warnanya yang kalem sangat pas dengan wajah sendunya. Ehmm.. dia masih dengan pendiriannya. Subhanallah.

“Abang baru inget, setahun yang lalu abang nikahin kamu ya? Pantes dari tadi senyum terus. Abang nggak minta dirayain lho. Dari pada ngerayain yang kayak gitu-gitu, mending pijetin abang nih, abang capek banget hari ini.

“ehmmm… dasar abang nih, manja”

Itu adalah saat terakhir nay merayakan ulang tahun pernikahan kami. Ternyata Allah telah menghapus sedikit rencana yang telah kutulis dalam hidupku. Dia mengganti dengan rencanaNya yang lebih baik yang mungkin tidak kuhendaki. Allah mengambil Nay dalam sebuah kecelakaan yang terjadi keesokan pagi, sehari setelah ulang tahun pernikahan kami. Aku tak bisa membayangkan semua ini. Tuhan, ternyata cinta begitu dekat denganku. Telah kau uji cinta ini dengan mengambil amanah itu. Amanah yang sempat mengisi celah hatiku dengan kasihnya yang tulus. Amanah yang ternyata tak mampu kulepas begitu saja. Mungkin ini kesalahanku yang telah sedikit berlebih berikan cinta padanya. Ampuni hamba yang telah terlupa bahwa cinta padaMu adalah yang utama. Perkataan memang sangatlah mudah terucap namun amalannya belum tentu kan mampu terlaksana. Berikan hamba ketegaran ya Rabb. Ketegaran bahwa semua ini adalah sebagian dari rencanamu. Rencana terbaik yang kau tuliskan untukku. Amanahmu adalah nikmat terindah yang pernah kuterima. Karenanya aku bisa menikmati indah dunia-Mu. Karenanya aku menemukan diriku. Karenanya aku merasa mempunyai arti dalam hidup ini. Karenanya aku mengenal-Mu. Karenanya pula aku terbiasa mambaca surat-surat cinta-Mu dan mengajariku untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

Langit hari ini masih cerah. Tapi siapa sangka jika hujan akan datang. Meski tidak begitu deras, tapi mampu melepas dahaga sang tanah yang memang haus akan air, cukup untuk membuat suasana terasa lebih segar. Mencerahkan kembali fikiran-fikiran yang kalut terhadap berbagai masalah. Titik air yang sempat tertahan di ujung daun pun jatuh tepat di atas kepalaku, menyadarkanku dari lamunan sesaat di cerahnya pagi ini. Aku berusaha untuk tak hanyut dengan masa lalu yang membuatku lumpuh. Aku harus tegar seperti kata nay.

“oh ya nay, hari ini abang sedang cuti kerja. Jadi mumpung masih pagi, abang sempatkan untuk kesini. Bagaimana kabarmu disana?. Maaf ya nay, kemarin lusa abang tidak sempat ke sini. Ada sesuatu yang ibu rencanakan buat abang. Kamu tahu nggak, ibu akan menjodohkan abang, nay. Padahal abang belum bisa menggantikanmu dengan orang lain. Hati abang mungkin terlalu lembut kali ya, nggak seperti pria-pria lain yang begitu mudahnya nikah lagi setelah ditinggal istri. Abang nggak tahu nay harus bilang apa. Abang nggak ingin mengecewakan siapa-siapa. Abang nggak ingin saat abang menikah, abang hanya akan menjadikannya sebagai alat untuk melupakanmu nay. Abang ingin hati ini benar benar bisa mencintainya seperti pertama kali abang berikan cinta ini untukmu. Menurutmu gimana nay? Kamu nggak cemburu kan..? Oke deh, abang janji nggak akan mengecewakanmu. Abang akan belajar mencintainya seperti abang mencintaimu. Rencananya sih besok abang akan pergi melamarnya. Semoga semuanya lancar ya nay. Abang pulang dulu. Besok ke sini lagi kok. Nanti kalo memang abang diterima dan jadi menikah dengannya, abang akan bawa dia kesini untuk menemuimu.

Setelah meletakkan bunga-bunga yang kubawakan untuknya, aku beranjak dari tempatku dan mulai pergi menjauhi pusara itu. Kembali dengan kesendiriannya yang hanya ditemani sepi dan kesunyian. Kulihat jam di tanganku, 07:25, kusempatkan untuk mampir ke pasar yang memang satu arah menuju rumahku, membelikan beberapa makanan untuk ibu dirumah.

***




“Hasyim, gimana, sudah siap kan?”, Ibu meyakinkanku.

“Insya Allah Bu..”, ku mencoba memantapkan hatiku.

“Jangan sampai telat. Kita nanti berangkatnya jam Sembilan. Semua keperluannya sudah ibu siapkan”.

“Bu, bolehkah aku minta izin sebentar?, Aku ingin pamitan sama Nay. Soalnya kemarin aku sudah janji mau kesana?”, kataku.

Ibu tersenyum, “Kamu ini, belum bisa melupakannya juga ya?. Nay memang beruntung mendapatkanmu Hasyim. Cintamu padanya begitu kuat terpatri sampai-sampai mautpun tak mampu memisahkannya. Tapi ingat, tetap jadikan cinta kepada Allah sebagai cinta yang utama. Karena bagaimanapun juga, kita hidup berkat cintaNya, kamu bisa menikah dengan Nayla juga karena Allah ingin kamu merasakan cintaNya. Allah jadikan Nayla sebagai jalanmu untuk meraih MahabbahNya. Allah mengambilnya itupun juga karena Allah cinta terhadap kalian. Lagipula sebentar lagi kamu akan memulai kehidupan yang baru. Jadi gunakankan masa lalumu itu sebagai sebuah pelajaran berharga untuk menjalani kehidupan barumu ini. Masalah dan ujian memang akan senantiasa ada didepan kita, namun yakinlah, justru dengan semua itulah kita bisa makin kuat dan dewasa.

“Terima kasih bu, nasihatmu adalah kalimat terindah yang pernah Hasyim dapatkan. Dan akan senantiasa Hasyim butuhkan di setiap langkah sebagai perbaikan diri untuk jadi yang terbaik”. Aku tersenyum dan memeluknya.

***

“Pagi yang indah ya Nay.., seandainya saja kamu bisa merasakannya di sini bersamaku pasti akan lebih indah. Nay, sebentar lagi abang mau berangkat kesana, melamar seseorang yang akan menggantikanmu buat tinggal di hati abang. Semoga abang bisa menjaganya ya?. Nay, saat ulang tahun pernikahan kita yang pertama, abang baru bisa membacanya 2 hari setelahnya. Surat spesial yang kau berikan buat abang. Maaf ya?. Isinya yang luar biasa membuat abang tidak menyesal menikah denganmu. Abang sangat bahagia walaupun hanya sesaat kau temani kebahagiaan itu.




Assalamualaikum,

Teruntuk Bang Hasyim, Suamiku yang dicintai Allah

Sungguh beruntung aku bisa menikah denganmu suamiku. Tak semua wanita merasakan kebahagian yang kurasa saat mendapatkan Lamaran darimu. Kau seperti Pangeran yang di perintahkan untuk menjemputku yang telah lama menunggu. Menunggu saat-saat bahagia untuk bisa bersamamu. Saat itu aku hanya mampu mendengar percakapan hangat itu dari balik pintu kamarku. Ayahku meragukannya. Ya, aku rasa adalah hal yang wajar bila setiap orang tua ingin anaknya hidup berkecukupan. Dan ya, memang untuk hidup di jaman sekarang, pekerjaanmu yang tidak tetap mungkin tidak bisa mencukupi hidup kita nanti. Maklumlah, kau baru lulus kuliah. Tapi kau percaya, insya Allah, Allah akan memudahkannya. Sempat kututup telingaku saat suara ayahku mendominasi percakapan hari itu.

Aku hampir saja menangis. Aku tak mau ta’arufku sia-sia. Dan untuk tidak menjadi isteri seorang yang shalih sepertimu adalah suatu kerugian bagiku. Namun tak lama ibuku datang ke kamarku dengan terseyum dan menanyakan jawabanku. Rupanya aku menutup telingaku terlalu lama hingga aku tak menyadari bahwa saat itu dirimu tengah memberi pengertian pada ayahku dan akhirnya meyakinkan beliau.

Seminggu pertama kita masih tinggal bersama orang tuaku, karena rumah yang akan kau kontrak baru bisa ditempati setelah seminggu itu. Ya, rumah ini. Kau sangat sibuk seminggu itu. Entah apa yang kau kerjakan, tapi kau terlihat sangat khawatir dan berkata padaku, “Nay, di rumah itu.. nggak ada apa-apanya..”, kau menatapku sendu.

Ku coba untuk meyakinkanmu akan kekhawatiran yang kau rasakan, karena itu semua tidaklah penting buatku. Seperti yang pernah kukatakan padamu saat itu, Asalkan ada ember agar aku bisa mencucikan bajumu, asalkan ada paku dan tali biar aku bisa menjemur, Asalkan ada api agar aku bisa memasak untukmu, asalkan ada alas buat kita tidur walau hanya selembar kain, dan sebuah sapu agar rumah kita bisa tetap bersih Insya Allah itu tak masalah buatku. Karena sejak Ta’arufmu dulu, kau telah mengatakan segala kemungkinan hidup kita nanti dan aku telah menyatakan kesiapanku untuk menghadapi apapun bersamamu.

Suamiku..

Saat aku tiba di sini, setelah seminggu kau tak mengizinkanku untuk melihatnya, Subhanallah.. ruang tamu mungil dengan perabotan terbuat dari rotan yang cukup untuk diduduki empat orang saja. Rak buku yang biasa kulihat di rumahku menjadi penghalang ruang tamu dengan ruang makan. Rak itu dibuatkan khusus oleh Ayah untukku karena beliau tahu bahwa aku hobi membaca, dan sekarang rak itu ada di sini di kontrakan kita yang baru. Kulihat di dapur telah ada peralatan masak hadiah dari ibuku dan mertuaku, Dikamar tidur ternyata telah ada sebuah tempat tidur dan lemari baju. Di tempat mencuci juga sudah ada ember dan gayung.

Aku masih ingat saat kau berkata, “maaf ya Nay, abang lupa buat beli paku sama tali buat jemurannya..”, ehmm.. Soalnya kukira rumahnya benar-benar tidak ada apa-apanya.

Kemarin aku memang sengaja menunggumu pulang kerja, karena ada sedikit perasaanku yang kurasa tak menentu. Kadang terpikir dibenakku, kau takkan pulang. Jika kau tak pulang, aku tak bisa menatap wajahmu dari ambang pintu. Dan saat itulah aku merasa sangat khawatir terhadapmu. Khawatir jika ada sesuatu yang membuatku tak bisa bertemu denganmu lagi untuk yang terakhir kali. Saat kita makan malam, kau melihatku lekat dengan kedua mata beningmu, dan saat itu mata kita bertemu. Kupandangi dirimu dengan baju koko yang kau pakai. Wajahmu yang kalem terlihat tenang dan damai. Hanya jenggotmu saja yang kian lebat. Hmmm..kau masih dalam pendirianmu. Subhanalah.

Suamiku, apakah aku terlalu mencintaimu? Itulah yang kutakutkan. Aku takut cinta ini berlebih sehingga sang Pemilik cinta Cemburu dan akan mengambilmu dariku. Ajari aku untuk memaknai semua ini suamiku. Ajari aku untuk jadi istri yang baik yang mampu mengantarkanmu melewati seiap ujian hidup. Menjadi Partnermu dalam setiap suka dan duka. Karena dulu yang kupinta pada Allah hanyalah Seorang suami yang sholeh, yang mau berusaha, optimis dan tawakal. Jadi apapun yang terjadi, seperti apapun keadaannya, asalkan ada kau bersamaku hidupku sudah lengkap.

Suamiku, Bila pagi datang aku masih berharap dapat memandangmu
Bila malam datang aku masih berharap dapat memimpikanmu
Bila ada yang menjadi harapanku ku ingin selalu bersamamu menemanimu
Karena....
Aku sangat mencintaimu...
Aku sangat menyanyangimu....
Engkau datang memberi sentuhan baru dalam hatiku...
Mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan..
Membuka lembaran baru dalam hidupku...
Memberi kenangan baru dalam hidupku...
Membimbingku tuk berusaha jadi pendamping yang baik di hidupmu..
Semoga Allah Meridhai setiap langkah kita..

Istrimu, Nayla..
Genangan air dimataku masih sempat untuk kutahan agar tak keluar. Aku tak ingin semua ini menjatuhkanku. Sekali lagi ku mantapkan hatiku bahwa semua ini adalah rencana indahNya untukku. Kulipat surat itu dan kumasukkan ke dalam saku.

“Terima kasih atas do’amu untukku Nay..”

Aku bergegas pulang karena memang aku tidak ingin berlama-lama di situ. Aku tak ingin hatiku bimbang untuk kesekian kali. Aku ingin melengkapi lukisan hidupnya, menjadi lukisan yang sempurna. Dengan tinta kasihnya yang sempat tersimpan di hatiku kan kutorehkan dalam kanvas kehidupanku bahwa dirinya adalah Mawar terindah di taman Surga.

Read Users' Comments (0)

Siapa Syifa'???


Assalamualaikum.

Halooouuu semuaaaa..

Ehmm.. maap ya, punya blog tapi gak pernah disatroni. Jadinya sepi dah.. Makanya, sekarang gue uda mulai ngisi nee..Tapi enaknya diisi apaan yah?

O ya, Sebelumnya udah kenal belum sama Tuan Rumah (baca: gue). What? Belum?. Oke. Berarti untuk kali ini, acara kita adalah KENALAN. Karena jika tak kenal, maka tak Kenalin. Untuk yang udah kenal, boleh kenalan ulang biar tambah kenal. Untuk yang gak sengaja kenal, gue maafin. (lho, emang salah?). Buat yang pura-pura kenal, serius aja kenalannya. Untuk yang terpaksa kenalan, ya harus mengikhlaskan hatinya buat kenal sama gue (maksa banget). Bagi yang sok kenal sama gue, lnjutin aja. Gue terima lo apa adanya. Dan bagi yg sedang nyari kenalan, anda telah mendapatkan orang yg tepat…!!! (Siapa sih Lho! PeDe amat!!)

Syifa’Urrohman. Nama terkeren yang pernah gue denger seumur idup. Dan untungnya nama itu telah distempel oleh mami gue pas gue udah nyeprot ke planet bumi. Jadinya ya, gue sampe sekarang masih tetep keren karena nama yang gue sandang ntu. (ya Ampuun…anak macam apa sih ini..!!) oke-oke sabar. Tahan rasa penasarannya ya.. ehm.. kita mulai dari filosofi Nama keren gue. Syifa’ Urrohman. Syifa’ berasal dari bahasa tumbuh-tumbuhan dari Timur Tengah (baca: Arab) yang artinya Obat, bahasa kerennya “the Drug”. Tapi bukan Narkoba lho.. Trus Urrohman asal kata Ar-Rohman yang diadaptasi dari Nama Agung Pencipta gue yang luar Biasa Allah SWT. Nyang artinya Pengasih. Nah kalo digabungin, jadinya: Obat + Pengasih = PELET..!!! anjrit.. kok pelet sih. Ya bukanlah. Ya udah. Dibalik aja. Pengasih + Obat = Apoteker..!! duh kok tambah ruwet gini. Ya weslah. Pokonya tetep keren walopun diartikan bagemanapun juga.!! Tapi sumpah, gue bukan Apoteker yang suka MELET..!!!!

tentang nama keyboardku (selain nama pena), SyfTalkie, itu dapetnya bener2 gak sengaja en gak kepikiran mo pake itu. dulu sih masih pake SyfArt. tapi kok gimana gitu. waktu itu temenku lagi cuap-cuap bareng di kampus, trus secara tiba-tiba kata itu meluncur dengan cepat merasuk telinga kananku, tapi gak keluar dari telinga kiriku. nyantol di dalem. kata itu ya "TALKIE" itu. y wes. akhirnya gue pake buat ganti kata Art yg sebelumnya gue pake. jadinya SYFTALKIE....^ ^

Gue anak pertama dari dua bersodara. Adik gue spesiesnya betina. Cukup cantik jika dibandingin dengan gue (ya iyalah, secara gue kan cowok..!!) dia uda enyah dari sekolahan. pengen kuliah katanya. Mudah-mudahan sukses ya dek..(perhatian:mode on). Gue Mahasiswa di Universitas Negeri Malang (UM) en udah menginjak Semester enam. Gue menceburkan diri masuk jurusan super gokil di Fakultas Sastra. Yakni jurusan Seni Rupa. (jreng—jreng.. Lagunya Celine_dion_-_I’m alive).

Gue tuh orangnya mirip manusia gitu deh. Kayak kalian, gue juga masih makan yang namanya nasi sebagai makanan pokok gue. Walaupun kadang-kadang gue makan ati alias ngeselin abiz. Kadang aneh kadang tetep (gak ada perubahan Yang berarti..hiks). Gue suka banget sama yang namanya nggambar kartun, Soalnya pensil gue baru…??? (g nyambung). Kata orang sih gue tetep keren, walopun gambar gue jelek. Jadi ya gue pasrah aja menerima kenyataan kalo emang gue tuh beneran keren.(kenyataan kalo gambar lo jelek..!!).

Setelah mbaca siapa gue ini, (terpaksa ato gak) secara resmi kalian telah kenal sama gue. Dan telah di izinkan untuk menjadi sahabat gue, temen gue, dan sodara gue.(sesama muslim kan bersodara jek) dan Tanpa dipungut biaya sepeserpun.(sudah termasuk PPN 10%). Jadi, selamat datang di Blog gue yg sepi ini…(pura2 gembira sambil nangis). Plisss. Gue butuh kaliaan…T,T

Read Users' Comments (0)

Coaching Clinic Journalistik, photography, Blogging n Chit chat with Raditya Dika at MOG (part 2)


Assalamualaiku saudaraku sebangsa en sekecamatan. tadi malem acaranya seru abis.
hari ke-dua dari pelatihan Jurnalistic, Photography n blogging. malemnya si Radit emang beneran dateng tuh. siaal.. ngocol abis tuh orang. berasa pengen nyikat aja gue. lucu n penuh inspirasi. wajahnya juga blo'on punya. pas wes kalo di bilang "si penulis autis yang suka makan petis". oke. gue suka gaya loe dit. tapi sayang g sempet foto bareng. tapi g penting kok. tak ada manfaat yg bisa gue ambil dengan narsis bareng loe.

nah, ini nih yg penting. malam puncaknya. penjurian blog terbaik uda mo diumumin. gue sih uda yakin banget kalo blog gue bakal dilirik buat jadi juara. dan ternyata...
jreng...jreng...
Juara Tiga ...
(bukan gue) ya wajar lah... gue g bisa jadi juara 3..(gaya:mode on)
Juara dua....
(bukan gue lagi) gue hanya tersenyum mirip senyum setan yg abis makan kemenyan..sinis
dan Juara pertama dengan hadiah sebuah netbook dan uang pembinaan blog sebesar Rp. 500.000 adalah....
(gue tersenyum, ngrapiin baju, bersiap buat maju ke depan dan...)
BAYU DWI SEPTIAWAN dengan alamat blog vedhasukaim3.blogspot.com
...
...
...
itu bukan nama gue.sumpah!!!
tapi itu nama sahabat gue. si lebay bayu. aaaaaaaarrrrgghhhhh..
gue g nyangka dia bakal menang. tapi di sini gue g kecewa loe hadirin sekalian. gue tetep cool n abiz (cool abiz). gue malah ikutan seneng banget. soalnya nih anak emang pengen banget punya lepy. perjuangannya tak kenal lelah. subhanallah. inspired banget wes. dan akhirnya mimpi-mimpinya terjawab, tercantol en bisa terpetik lewat IM3 meraih mimpi. kehendakNya memang luar biasa. Indah pada waktunya. terima kasih ya Rabb telah mendengar doa nih anak. kauizinkan dia untuk bisa tersenyum lewat nikmat yg Kau kasih. tapi itu juga ujian buat dia. semoga si Bayu bisa gunainnya sebaik mungkin. bantu dia ya Rabb...
ehmm.., dan akhirnya kita pulang together dengan senyum 5cm yang menghiasi selama perjalanan sampe kos-kosan...
bagi loe semua yang masih punya mimpi tapi blom bisa ngejemputnya. g usah khawatir. tetaplah berjuang hidup-hidupan buat nyusul tuh mimpi. banyak jalan yang bisa loe tempuh kok. gue yakin loe semua pasti bisa deh. asal yakin en optimis terus. jangan lupa berdoa biar usaha loe g sia-sia. abis itu tawakal deh. kalo Allah berkehendak sekarang ya pasti sekarang dikabulin. kalo g yaaaa... berarti ada mimpi lain yang tak sempat kau fikirkan, tetapi Allah kasih buat loe... Allah kan tahu yang terbaik buat hambaNya... oke... tetep semangat dan jangan lupa menabung...
wassalam

(NB:fotonya dari kiri ke kanan:mbak Fauziyah, gue, rizki, bayu)

Read Users' Comments (0)

Meraih mimpi



Meraih mimpi...


Ehmmm...ada yang punya mimpi nggak..?? pasti punya kan..(iya, tadi malem uda mimpi kok) bagus. Tapi bukan mimpi yang itu ding. Ga papa wes. O ya, gue pernah denger sebuah cerita tentang seekor gajah di sebuah kebun binatang. Ceritanya gajah itu tengah terikat sebuah tali besar yang melingkar di kakinya. Suatu hari dia mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan itu. Dia berusaha keras untuk melepaskannya akan tetapi tidak bisa. Hari berikutnya dia mencoba lagi tetapi tetap gagal dan gagal. Setiap hari gajah itu berjuang keras untuk bisa lepas dari ikatan, tapi apa yang dilakukannya tetap tidak membuahkan hasil. Tali itu terlalu kuat mengikatnya. Suatu hari ketika gajah itu mulai putus asa dan menyerah, seorang pawang datang menjenguknya. Dia melepas ikatan yang melingkar pada kaki gajah itu. Pawang itu memberi makan dan memandikannya. Tetapi apa yang dilakukan gajah itu? Dia telah putus asa. Dia menyerah. Dia telah berhenti untuk berjuang melarikan diri. Padahal ada kesempatan besar di depannya untuk bisa lari dan bebas. Dan akhirnya gajah itupun tetap berada di kandangnya dengan tali yang kembali terikat.

Dari sini, kita bisa ngerampok sebuah pelajaran berharga. Ada yang tahu ga neh pelajarannya apa? Oke, pelajarannya adalah, sekuat apapun kita berusaha pasti kegagalan selalu ada dan menghiasi setiap perjuangan. Ketika kita berada pada puncak keputusasaan dan mulai menyerah, saat itulah moment terpenting buat kita untuk melihat kembali ke belakang, apa yang telah kita perbuat. Ketika tak satupun sebuah hasil kita dapatkan, tentunya perlu ada sedikit perubahan dalam mencari cara untuk menyelesaikannya. Jika si gajah mau sedikit bersabar menunggu saat pawang itu membuka talinya, tentu dia akan dengan mudah melarikan diri. Akan tetapi apa yang dia lakukan hanyalah mencoba sesuatu dengan cara yang sama dan itupun ternyata sia-sia.
Oke. Semangat ya. Mimpi kalian udah melambai2 diujung sana. Gunakanlah cara kalian dengan sebaik mungkin biar tuh mimpi bisa tergenggam erat di tanganmu. Semangat. Ganbatte kudasai...

Read Users' Comments (0)

IM3 Meraih Mimpi


Coaching Clinic Journalistik, photography, Blogging n Chit chat with Raditya Dika at MOG..

ehmmm.... mengawali sebuah tulisan akan lebih baik jika ngucapin sebuah salam...

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...
Alhamdulillah. Blog baru udah jadi n siap buat berkompetisi.....
Semangat...\(^,^)/

Read Users' Comments (0)